Sabtu, 28 September 2013

MAKALAH
METODE PENDIDIKAN ISLAM
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Hadits Tarbawi”
Dosan Pengampu: Wahidin, M.Ag







Disusun oleh:

Sri Sulastri       111-11-012
I’in Masidhoh  111-11-013
Siti Asiah          111-11-014
Nurjanah          111-11-017



JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH  TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
TAHUN AJARAN 2013 / 2014


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT sumber segala kekayaan di dunia ini, yang telah memberikan rezeki yang berlimpah berupa harta yang dititipkan kepada manusia sebagai amanah di muka bumi. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW manusia pilihan yang telah menyampaikan wahyu kepada umatnya yang dapat menerangi kehidupan umat Islam hingga akhir zaman.
Berkat rahmat dan inayah Allah SWT akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Hadits Tarbawi. Serta untuk mengetahui secara global mengenai metode pendidikan Islam.
Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung terselesaikannya Makalah ini. Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula dengan Makalah ini tidak lepas dari kekurangan.karena memang kesempurnaan yang hakiki hanyalah milik Allah semata.
Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dan memperbaiki sangat kami harapkan demi perbaikan kualitas makalah ini. Semoga sumbangsih Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca budiman. Amien.


Salatiga, 13 september 2013


Penyusun  






PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam hal pengajaran, metode mengajar itu sangat penting untuk dimiliki oleh seorang pendidik, karena dengan metode yang efektif dan tepat maka pelajaran yang akan disampaikan itu akan berjalan dengan lancar. Selain itu kelancaran materi ajar tergantung bagaimana seorang pendidik menerapkan materinya kepada anak didik serta bagaimana model atau cara memahamkan materi tersebut. Kebanyakan saat pelajaran akan dimulai banyak anak yang tidak serius, gaduh, ada yang bermain-main dan lain sebagainya.
Metode pengajaran dalam pendidikan agama Islam perlu mencakup pembinaan psikomotor, kognitif, afektif, dan keterampilan.
Berlatar belakang masalah tersebut, maka makalah ini akan memberikan gambaran bagaimana dan apa yang sebaiknya metode pengajaran pendidikan agama Islam dilaksanakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja metode yang cocok digunakan untuk menyampaikan materi pendidikan agama Islam?
C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah agar kita mengetahui apa saja metode yang cocok digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.











DAFTAR ISI
Sampul i
Kata Pengantar ii
Pendahuluan iii
Daftar Isi iv
BAB 11 PEMBAHASAN
Pengertian metode pendidikan Islam 1
Metode peikem gembrot 5
Metode demonstrasi 7
Metode tanya jawab 9
Metode diskusi 10
Motode kisah 11
Metode ceramah 12
KESIMPULAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15
















Bab II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Metode Pendidikan Islam
Secara etimologi, kata metode berasal dari dua perkataan yaitu “meta” dan “hodos”. Meta berarti melalui, dan hodos berarti  jalan atau cara, yakni jalan yang harus dilalui. Jadi secara terminologi metode adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu.(Arifin, 1994:61) Menurut para, Abdul Ghafur menggunakan istilah strategi dengan instruksional. (Asmani,2011:19)
Sementara itu, pendidikan merupakan usaha membimbing dan membina serta bertanggung jawab untuk mengembangkan intelektual pribadi anak didik ke arah kedewasaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai Khalifah Allah swt, baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk lainnya. Pendidikan yang dimaksud selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an dan Al Hadits. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam .
B. Hadits tentang metode pendidikan Islam
1. Metode PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan Gembira dan Berbobot)
عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا بَعَثَ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِهِ فِي بَعْضِ أَمْرِهِ قَالَ بَشِّرُوا وَلا تُنَفِّرُوا وَيَسِّرُوا وَلا تُعَسِّرُوا (رواه مسلم)
Artinya, Dari Abu Burdah, dari Abu Musa berkata Rasulullah SAW bersabda ketika beliau mengutus seseorang  dari Abu Burdah  dari Ubai  dari sahabat-sahabatnya dalam sebagian perintahnya beliau berkata: berbahagialah dan jangan bersedih permudah dan jangan persulit.
 Aktif dimaksudkan bahwa proses pembelajaran, guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga siswa aktif bertanya dan mengemukakan gagasan. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain (Asmani, 2011:60). Inovatif, ketika mendengar kata inovasi, yang muncul di benak kita barangkali sesuatu yang baru, unik dan menarik. Kebaruan, keunikan dan yang menarik itu pada akhirnya membawa kemanfaatan. Inovatif ialah suatu perubahan yang baru menuju ke arah perbaikan; yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana. (http://sarkomkar.blogspot.com/2009/11/ict-dan-inovasi-pembelajaran.html). Kreatif  juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa, Efektif berarti proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa. Menyenangkan maksudnya adalah membuat suasana belajar mengajar yang menyenangkan, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar.Gembira dimaksudkan agar guru menciptakan suasana belajar yang fun sehingga siswa mampu belajar dengan enjoy pada gilirannya siswa mampu menyerap pelajaran.(http://smartalzind.blogspot.com/2012/08/apa-dan-bagaimana-proses-belajar-model.html). Berbobot, dimaksudkan agar guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa memiliki mutu yang baik sehingga tercapai tujuan pembelajaran
a. Teori belajar yang melandasi paikem gembrot
1) Teori perkembangan jean peaget
Menurut Jean Pieget, seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa yaitu: tahap sensorimotor, pra operasional, operasi kongkrit dan operasi formal. Tiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan-kemampuan intelektual baru yang memungkinkan orang memahami dunia dengan cara yang semakin kompleks.
Pola perilaku atau berfikir yang digunakan anak dan orang dewasa dalam menangani obyek-obyek di dunia disebut skemata. Selanjutnya menurut Piaget bahwa anak membangun sendiri skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya.
Adaptasi lingkungan dilakukan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Menurut Piaget, pembelajaran anak pada tahap ini memiliki kesempatan bertumbuh dan berkembang.
Di sini peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para siswanya. (Moshman,dalam slavin,1994:33, dalam Ahmadi,2011:48)
Jelas teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan keadaan pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya guru tidak sepenuhnya mengajarkan suatu bahan ajar kepada pembelajar, tetapi guru dapat membangun pembelajar yang mampu belajar dan terlibat aktif dalam belajar.
2. Metode demonstrasi
 عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ أَتَيْنَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِينَ يَوْمًا وَلَيْلَةً وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِيمًا رَفِيقًا فَلَمَّا ظَنَّ أَنَّا قَدْ اشْتَهَيْنَا أَهْلَنَا أَوْ قَدْ اشْتَقْنَا سَأَلَنَا عَمَّنْ تَرَكْنَا بَعْدَنَا فَأَخْبَرْنَاهُ قَالَ ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَأَقِيمُوا فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ وَذَكَرَ أَشْيَاءَ أَحْفَظُهَا أَوْ لَا أَحْفَظُهَا وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ (رواه البخاري)

Artinya:”Dari Abu Hurairah, berkata, Rasulullah SAW bersabda, orang yang menanggung hidup anak yatim atau yang lainnya, maka saya (Nabi) dan dia seperti dua orang yang tidak dapat dipisahkan dalam surga:. (HR. Muslim)
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik.
Dalam mengajarkan praktek-praktek agama, Nabi Muhammad sebagai pendidik agung banyak mempergunakan metode ini seperti mengajarkan cara-cara wudhu, shalat, dan sebagainya.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ أَتَيْنَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِينَ يَوْمًا وَلَيْلَةً وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِيمًا رَفِيقًا فَلَمَّا ظَنَّ أَنَّا قَدْ اشْتَهَيْنَا أَهْلَنَا أَوْ قَدْ اشْتَقْنَا سَأَلَنَا عَمَّنْ تَرَكْنَا بَعْدَنَا فَأَخْبَرْنَاهُ قَالَ ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَأَقِيمُوا فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ وَذَكَرَ أَشْيَاءَ أَحْفَظُهَا أَوْ لا أَحْفَظُهَا وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي.
Artinya: Hadis dari Muhammad ibn Muşanna, katanya hadis dari Abdul Wahhâb katanya Ayyũb dari Abi Qilâbah katanya hadis dari Mâlik. Kami mendatangi Rasulullah saw. dan kami pemuda yang sebaya. Kami tinggal bersama beliau selama 20 malam. Rasulullah saw adalah seorang yang penyayang dan memiliki sifat lembut. Ketika beliau menduga kami ingin pulang dan rindu pada keluarga, beliau menanyakan tentang orang-orang yang kami tinggalkan dan kami memberitahukannya. Beliau bersabda; kembalilah bersama keluargamu dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan suruhlah mereka. Beliau menyebutkan hal-hal yang saya hafal dan yang saya tidak hafal. Dan salatlah sebagaimana kalian melihat aku salat.
Hadis ini sangat jelas menunjukkan tata cara salat Rasulullah saw. kepada sahabat, sehingga para sahabat dipesankan oleh Rasulullah saw. agar salat seperti yang dicontohkan olehnya.
Menurut teori belajar sosial, hal yang amat penting dalam pembelajaran ialah kemampuan individu untuk mengambil intisari informasi dari tingkah laku orang lain, memutuskan tingkah laku mana yang akan diambil untuk dilaksanakan. Dalam pandangan paham belajar sosial, sebagaimana dikemukakan Grendler.
Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlihatkan suatu gerakan atau proses kerja sesuatu. Pekerjaannya dapat saja dilakukan oleh pendidik atau orang lain yang diminta mempraktekkan sesuatu pekerjaan. Metode demonstrasi dilakukan bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat dikerjakan dengan baik dan benar. Sebagai contoh dipakai mata pelajaran fiqih yang membahas pelaksanaan shalat. Kompetensi Dasar (KD) dari pokok bahasan tersebut adalah: “Siswa dapat melaksanaan ibadah shalat setelah mengamati dan mempraktekkan berdasarkan model yang ditentukan”.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, dibutuhkan beberapa kemampuan yang harus dikuasai anak didik dalam indikator pencapaian, yaitu :
a. Kemampuan gerakan (melakukan posisi berdiri tegak menghadap kiblat, mengangkat tangan sejajar dengan telinga ketika takbiratul ihram,dll
b. Kemampuan membaca bacaan salat (bacaan surat al-Fatihah, bacaan ruku’,dll
3. Metode tanya jawab
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ الصُّحْبَةِ؟ قَالَ أُمُّكَ ثُمَّ أُمُّكَ ثُمَّ أُمُّكَ ثُمَّ أَبُوكَ ثُمَّ أَدْنَاكَ أَدْنَاكَ (رواه مسلم)
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra, ia berkata seorang laki-laki datang pada Rasulullah SAW, kemudian ia bertanya, wahai Rasulullah siapa orang yang paling berhak aku hormati? Beliau menjawab: Ibumu, ia berkata, kemudian siapa? Beliau menjawab: Ibumu, ia berkata, kemudian siapa? Beliau menjawab: kemudian bapakmu, kemudian saudara terdekatmu. (HR. Muslim)
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada murid tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaac yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses berfikir diantara murid-murid. (Metode Pengajaran Agama Islam, Ramayulis, 1990; 121)
a. Kewajaran metode tanya jawab
1) Menyimpulkan pelajaran yang telah lalu. Setelah guru menguraikan suatu persoalan, kemudian guru mengajukan pertanyaan
2) Menarik perhatian murid untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman
3) Meneliti kemampuan murid dalam memahami suatu bacaan yang dibacanya
4) Menyelingi pembicaraan untuk merangsang perhatian murid dalam belajar sehingga dengan jalan demikian ada kerjasama antara murid dengan guru
b. Keuntungan metode tanya jawab
1) Memberi kesempatan kepada murid-murid untuk dapat menerima penjelasan lebih lanjut
2) Guru dapat dengan segera mengetahui kemajuan muridnya dari bahan yang telah diberikan
3) Pertanyaan yang sulit dan baik dari murid dapat mendorong guru untuk memahami lebih mendalam dan mencari sumber-sumber lebih lanjut
c. Kelemahan metode tanya jawab
1) Memungkinkan terjadi perbedaan pendapat antara guru dan murid. Hal ini terjadi karena pengalaman murid  berbeda dengan guru
2) Apabila  murid terlalu banyak tidak cukup waktu memberi giliran  kepada setiap siswa (Metode Pengajaran Agama Islam, Ramayulis, 1990; 122-126)
4. Metode diskusi (musyawarah)
 عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْصُرُهُ إِذَا كَانَ مَظْلُومًا أَفَرَأَيْتَ إِذَا كَانَ ظَالِمًا كَيْفَ أَنْصُرُهُ قَالَ تَحْجُزُهُ أَوْ تَمْنَعُهُ مِنْ الظُّلْمِ فَإِنَّ ذَلِكَ نَصْرُهُ (رواه البخاري)
 Artinya :”Dari Annas ra, berkata: Rasulullah SAW, bersabda: tolonglah saudaramu yang dzalim dan yang didzalimi, dikatakan bagaimana jika menolong orang yang dzalim? Rasulullah menjawab: tahanlah( hentikanlah) dia dan kembalikanlah dari kedzalimannya, karena sesungguhnya itu merupakan pertolongan padanya:. (HR. Bukhari)
Metode diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian atau penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa atau kelompok siswa untuk mengadakan pembicaraan guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.
a. Kelebihan metode diskusi
1) Membantu murid untuk mengambil keputusan yang lebih baik daripada memutuskan sendiri, karena terdapat berbagai sumbangan pikiran dari peserta lain
2) Mereka tidak terjebak dengan jalan pikirannya sendiri yang kadang-kadang salah, penuh prasangka dan sempit, karena dengan diskusi dapat mempertimbangkan alasan-alasan orang lain




b. Kelemahan metode diskusi
1) Suasana diskusi menjemukan dan tidak bersemangat jika pemimpin diskusi bertele-tele
2) Kekurang mampuan seseorang dalam mengarahkan aktivitas diskusi dapat menimbulkan ketidakpahaman bagi dari apa yang didiskusikan
5. Metode kisah/cerita
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّه عَنْه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَنَزَلَ بِئْرًا فَشَرِبَ مِنْهَا ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ فَقَالَ لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِي فَمَلا خُفَّهُ ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ ثُمَّ رَقِيَ فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّ لَنَا فِي الْبَهَائِمِ أَجْرًا قَالَ فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ (رواه البخاري)
Artinya:”Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: ketika seorang laki-laki sedang berjalan tiba-tiba ia merasa sangat haus sekali kemudian ia menemukan sumur lalu ia masuk kedalamnya dan minum, kemudian ia keluar(dari sumur). Tiba-tiba datang seekor anjing menjulur-julurkan lidahnya ia menjilati tanah karena sangat haus, lelaki itu berkata: anjing itu sangat haus sebagaimana aku, kemudian masuk ke sumur lagi dan ia penuhi sepatunya (dengan air), kemudian ia (haus lagi) sambil menggigit sepatunya dan ia beri minum anjing itu kemudian Allah bersyukur kepadanya dan mengampuninya, sahabat bertanya, wahai Rasulullah: adakah kita mendapat pahala karena kita menolong hewan? Nabi SAW menjawab: disetiap yang mempunyai limpa hidup ada pahalanya”. (HR. Bukhari)

Metode kisah disebut juga metode cerita yakni cara mendidik dengan mengandalkan bahasa, baik lisan maupun tertulis dengan menyampaikan pesan dari sumber pokok sejarah islam, yakin Al-qur’an dan Hadits.
Seringkali Rasulullah memberikan pelajaran kepada para sahabat beliau dengan cara berkisah tentang kehidupan dan kejadian di masa lampau. Metode demikian itu di anggap akan lebih membekas dalam jiwa orang yang mendengarkannya, serta lebih menarik perhatian (konsentrasi) mereka. Allah sendiri sesungguhnya telah mengenalkan model pengajaran semacam ini kepada Rasulullah, sebagaimana firman-Nya:
“Dan Kami ceritakan kepadamu kisah-kisah para Rasul (terdahulu) yang dengannya Kami meneguhkan hatimu” (Qs. Hud:120). (Ghuddah,2005:182)
Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan karena dengan metode ini, akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta didik, dalam artian bahwa dengan mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta didik, mereka secara psikologis terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut sebagai suri tauladan

6. Metode ceramah
Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Dengan kata lain dapat pula dimaksudkan bahwa metode ceramah atau lecturing itu adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya. Peran murid disini sebagai penerima pesan, mendengarkan, mencatat keterangan-keterangan guru bila diperlukan. (Usman, 2002:34). Metode ini banyak sekali dipakai. Nabi Muhammad dalam memberikan pelajaran terhadap umatnya banyak menggunakan metode ceramah, disamping metode yang lain.
a. Kewajaran metode ceramah
Metode ceramah wajar dilaksanakan apabila :
1) Jumlah murid terlalu banyak
2) Bahan yang disampaikan merupakan topik baru yang mengandung informasi, penjelasan atau uraian
3) Tidak ditemukan bahan yang diperlukan murid sebagai pedoman
4) Bahan yang disampaikan terlalu banyak sedangkan waktu amat terbatas
5) Apabila tidak ada alat-alat lain kecuali bahasa lisan
b. Keuntungan metode ceramah
1) Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak
2) Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama
3) Organisasi kelas sangat sederhana karena tidak membutuhkan alat-alat yang begitu banyak

c. Kelemahan metode  ceramah
1) Guru lebih aktif sedangkan murid pasif
2) Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah
3) Tidak memberikan kesempatan siswa untuk memecahkan masalah dan berfikir, karena siswa diarahkan untuk mengikuti pikiran guru
4) Kurang memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan kecakapan dalam berpendapat
d. Pemecahan masalah (solusi)
1) Susunlah ceramah secara sistematis
2) Selingilah metode ceramah dengan metode yang lainnya untuk menghilangkan kebosanan anak



















KESIMPULAN

Banyak metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan  agama Islam, diantaranya :
1. Metode PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan Gembira Berbobot)
2. Metode Demonstrasi
3. Metode Tanya Jawab
4. Metode Diskusi
5. Metode Kisah
6. Metode Ceramah
Dan masih banyak lagi metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran pendidikan Islam.


















Daftar Pustaka

Ahmadi, Lif Khoiru. 2011. Paikem Gembrot. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
Arifin,M.1994. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. 7 Tips Aplikasi Pakem. Jogjakarta: Diva Press
Ghuddah, Abd Al-Fattah. 2005. 40 Strategi Pembelajaran Rasulullah. Jogjakarta: Tiara Wacana
Ramayulis.1990. Metode Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia
Usman, M. Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers
(http://sarkomkar.blogspot.com/2009/11/ict-dan-inovasi-pembelajaran.html)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar